26.1.11

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi merupakan elemen penting dalam organisasi. Karena tanpa adanya komunikasi segala sesuatunya pasti tidak akan berjalan baik. Kemungkinan besar banyak terjadi “Miss Communication” dengan rekan kerja atau atasan yang dampaknya cukup besar bagi karir kita. Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi,
yaitu komunikasi dan organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Downward communication, yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya
2. Upward communication, yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.
3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif
2. Fungsi Regulatif
3. Fungsi Persuasif
4. Fungsi Integratif
Memahami Komunikasi dalam Organisasi
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.
Gaya Komunikasi. Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Kesimpulan: Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi.

18 komentar:

Belantara Indonesia mengatakan...

Dengan senang hati mas jika mau bertukar link...kupasang duluan ya..thx u sekali lagi, semoga menjadi kawan yang baik nantinya..amin

Ahmad'z mengatakan...

@belantara: ok link mas sudah terpasang juga,,,amien,,salam kenal^^

Penghuni 60 mengatakan...

komunikasi memang sangat diperlukan dlm kehidupan kita. apa jdnya coba kalo gak ada komunikasi.
bukankah kita ngeblog jg termasuk berkomunikasi antar sesama blogger.

penjabaranmu lengkap bgt sob, thnks ya...

Johar Manik mengatakan...

Salam... .
Membacanya membuat Ane ingat masa-masa kuliah semasa Ane suka bolos... .Terimakasah atas ilmunya, merefresh ingatan.

Sains Box mengatakan...

berbicara tentang komunikasi, apa mungkin para alien mencoba berkomunikasi dgn kita melalui tanda2 crop circle yg ia buat...

udh tau soal crop circle blm sob?maen ke blogku ya..

Anonim mengatakan...

maksih atas refernsinya kang ahmad.....
saya ksih tau kakak sya deh yg lg cri materi ni..

he..he

Coretan Hidup mengatakan...

Komunikasi dalam organisasi sangat penting agar organisasi itu dapat berjalan dengan lancar dan terjadi kesepahaman dalam mengambil kebijakan/ keputusan

Muhammad A Vip mengatakan...

saya sedang mendalami komunikasi batin nih. sesama blogger jarak jauh kita bisa komunikasi batin kan?
tukeran link nih?

Ahmad'z mengatakan...

@penghuni60:sama" mas penghuni ,,^^
@johar manik: terus refresh y ingatannya?
@science box: udah tapi tr tak datangi yo?
@dasista: silahkan,,salam buat kakanya y? :)
@coretan: sipp deh,,hehe
@Avip: hehe bisa" tak pasang ya??

catatan kecilku mengatakan...

Komunikasi memang sangat penting tuh, jangan sampai terjadi miss-komunikasi.

the other mengatakan...

Ternyata ada 3 jenis komunikasi ya?

Place to Study mengatakan...

Selamat siang... tulisannya masih terlalu berat buat Shasa nih.

Suratman Adi mengatakan...

Wah ini menarik sekali,saya setuju mas,komunikasi harus ada antara atasan dan bawahan,antara presiden dan rakyak nya,dan lain2. Dengan ada nya komunikasi ini maka kt dpt saling memecah kan permasalahan.
Nice post.

Lam knl mas,mksh udah berkunjung ke tmpt ku.
Aq sekalian follow blog ini

Ahmad'z mengatakan...

@catatan: yupz betul,hehe
@other: iya anda benar,,,
@place: iya gpp sedikit demi sedikit,,^^
@wong sikampuh: makasih mas atas kunjungannya,,:)

Anonim mengatakan...

thanks dah follow...
ku juga dah follow kok
http://f4dlyfri3nds.blogspot.com

Ahmad'z mengatakan...

@fadly: ok,,sama"^^

Riska Amaliah mengatakan...

godoth bantuin gue! blog gue rusaaaaaaaaaak! :'(

sunan mengatakan...

informatif banget good artcle...tambah lagi ilmunya nih...

Posting Komentar

Diwajibkan untuk berkomentar untuk perkembangan blog ini tapi asal sopan dan membangun ya ok??